PEKANBARU | SERANTAUMEDIA - Pemprov Riau terus mematangkan persiapan pelaksanaan Jambore Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Riau yang akan dilaksanakan pada 25-27 April 2025 mendatang.
Gubernur Riau, Abdul Wahid mengatakan, Jambore Karhutla yang akan dilakukan di Bumi Perkemahan Taman Hutan Raya (Tahura) Minas, Kabupaten Siak itu sudah memasuki 90 persen progres persiapan.
"Sudah 90 persen. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya generasi muda tentang pentingnya menjaga lingkungan," kata Abdul Wahid, Minggu (20/4/2025).
Dirinya menilai, jika lingkungan dijaga dengan baik oleh masyarakat, maka potensi bencana seperti banjir dan kebakaran hutan bisa diminimalisir.
"Kalau lingkungan kita jaga, InsyaAllah bencana bisa kita minimalisir. Seperti banjir dan kebakaran hutan," ujarnya.
Dalam pelaksanaan jambore, kegiatan penanaman pohon akan menjadi bagian penting dari rangkaian acara tersebut.
Penanaman pohon diharapkan menjadi simbol kesejukan dan upaya bersama untuk menghijaukan kembali wilayah-wilayah yang rentan terhadap kerusakan lingkungan.
Karena itu, Gubri meminta kepada seluruh bupati/walikota di Riau untuk ikut menggalakkan kegiatan penanaman pohon di daerah masing-masing.
Sebab gerakan penghijauan ini tidak hanya berdampak secara fisik, tetapi juga membawa pesan moral untuk menjaga alam bersama.
"Saya minta juga setiap kegiatan di daerah-daerah bupati/walikota ada kegiatan menanam pohon, agar kita rasakan hijaunya daerah kita ini dengan melambangkan bahwa hijaunya itu bisa mencerminkan kesejukan," ungkapnya.
Gubri menyatakan, kegiatan Jambore tersebut bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga sebagai bentuk edukasi yang dapat menginspirasi masyarakat agar lebih peduli terhadap kelestarian alam.
"Semoga aksi nyata ini bisa menjadi kebiasaan baru yang berkelanjutan di tengah masyarakat Riau ke depan," pungkasnya.