SERANTAUMEDIA - Mantan Gubernur Kalimantan Timur dua periode Awang Faroek Ishak meninggal dunia pada Minggu malam saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Kanujoso Djatiwibowo, Balikpapan.
Ia meninggal dalam usia 76 tahun.
Petugas rumah sakit mengonfirmasi bahwa Awang dirawat sekitar tengah hari dan dalam keadaan sadar saat tiba di rumah sakit. Namun, kondisinya memburuk pada malam hari dan meninggal di unit perawatan intensif sekitar pukul 9 malam. Rumah sakit menolak untuk mengungkapkan rincian kondisi medisnya.
Jenazah Awang dibawa ke kediaman pribadinya di Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, untuk disemayamkan sebelum dimakamkan Senin.
Mulyadi, keponakan Awang, mengungkapkan bahwa ia dilarikan ke rumah sakit karena diare parah.
“Ia dibawa ke rumah sakit dari Samarinda setelah menderita diare parah. Itu saja yang dapat saya sampaikan,” kata Mulyadi.
Karier Layanan Publik yang Cemerlang
Awang Faroek menjabat sebagai Gubernur Kalimantan Timur selama dua periode, memimpin provinsi tersebut dari tahun 2008 hingga 2018.
Pada tahun 2019, ia terpilih sebagai anggota DPR, mewakili Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Ini menandai babak terakhir karier layanan publiknya sebelum pensiun awal tahun ini.
Sebelum menjabat sebagai gubernur, Awang pernah menduduki kursi DPR selama dua periode dari tahun 1987 hingga 1997 sebagai anggota Partai Golkar. Ia juga memperoleh pengakuan sebagai bupati pertama Kutai Timur, daerah pemekaran dari Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur pada tahun 1999.
Sebelum terjun ke dunia politik, Awang adalah seorang dosen di Universitas Mulawarman di Samarinda, yang mencerminkan komitmennya yang mendalam terhadap pendidikan dan pengembangan masyarakat.
"Hari ini, mentor kita dan salah satu tokoh paling berpengaruh di Kalimantan Timur telah meninggal dunia. Saya bersaksi bahwa beliau adalah orang yang sangat baik," kata Penjabat Gubernur Kalimantan Timur Akmal Malik sebagai penghormatan atas jasa Awang yang tak lekang oleh waktu. ***