• Wed, Mar 2025

BPBD Kepri Imbau Waspada Musim Angin Utara, Gelombang Tinggi Ancam Perairan

BPBD Kepri Imbau Waspada Musim Angin Utara, Gelombang Tinggi Ancam Perairan

BPBD Kepri angin utara yang bertiup kencang belakangan ini menyebabkan peningkatan tinggi gelombang, khususnya di perairan Natuna yang berpotensi mencapai 4 hingga 6 meter.


TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap musim angin utara yang masih berlangsung hingga pertengahan Februari 2025.

Fenomena ini berpotensi memicu gelombang tinggi di sejumlah perairan Kepri, terutama di laut lepas.

"Sesuai prediksi BMKG, musim angin utara saat ini masih berlangsung hingga pertengahan bulan ini," kata Kalaksa BPBD Kepri, Hasbi, di Tanjungpinang, Sabtu (1/2/2025).

Hasbi menjelaskan, angin utara yang bertiup kencang belakangan ini menyebabkan peningkatan tinggi gelombang, khususnya di perairan Natuna yang berpotensi mencapai 4 hingga 6 meter.

"Beberapa titik perairan, seperti rute pelayaran ke Lingga, Karimun, dan Moro, juga berisiko tinggi terdampak gelombang akibat angin utara," ujarnya.

Karena itu, ia mengimbau para nelayan untuk lebih berhati-hati sebelum melaut dan selalu memantau informasi cuaca terkini dari BMKG guna meminimalkan risiko kecelakaan laut.

Tak hanya nelayan, operator kapal dan pengguna transportasi laut juga diminta untuk mempedomani prediksi cuaca sebelum berlayar.

Bahkan, jika kondisi gelombang melebihi batas aman, pihak berwenang dapat mengeluarkan larangan pelayaran demi keselamatan penumpang dan awak kapal.

"Pastikan kelengkapan alat keselamatan diri sebelum berlayar untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tambah Hasbi.

Selain ancaman di perairan, musim angin utara juga berpotensi memicu pohon tumbang di daratan.

Hasbi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat terjadi angin kencang.

BPBD Kepri, lanjutnya, telah menyiagakan personel di seluruh kabupaten/kota untuk merespons laporan warga terkait bencana akibat cuaca ekstrem ini.

"Personel BPBD dan pihak terkait harus siap siaga, terutama di titik-titik rawan bencana," tegasnya.

Sebagai contoh nyata, Hasbi menyebutkan insiden kapal pecah di perairan Lingga akibat gelombang tinggi yang terjadi baru-baru ini.

Beruntung, seluruh kru kapal berhasil diselamatkan oleh kapal tug boat yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian.

"Ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu memperhatikan aspek keselamatan saat berlayar di tengah musim angin utara," pungkasnya.