JAKARTA, SERANTAU MEDIA- Tata Maulana dan Dani M Nursalam, dua orang dekat Gubernur Abdul Wahid termasuk yang diperiksa KPK saat ini. Tata yang mengenakan kaus warna merah tiba sekitar pukul 18.56 WIB.
Tata menambah daftar panjang orang yang terjaring OTT KPK. "Swasta, orang kepercayaan Saudara AW," kata juru bicara KPK, Budi Prasetyo, kepada wartawan.
Tata merupakan kader PKB Riau. Tata langsung dibawa menuju ruang pemeriksaan KPK.
Selain itu, ada tenaga ahli Gubernur Riau, Dani M Nursalam (DNM), yang tengah diperiksa. Jadi total ada 10 orang diperiksa KPK terkait OTT ini.
"Saat ini penyidik juga sedang melakukan pemeriksaan terhadap satu pihak lainnya, Saudara DMN, selaku Tenaga Ahli Gubernur," sebutnya.
"Sehingga total yang sedang dilakukan pemeriksaan oleh penyidik saat ini berjumlah 10 orang," tambah dia.
Menurut sumber Serantau Media yang enggan disebut namanya, Tata Maulana dan Dani M Nursalam diketahui merupakan dua sosok yang diketahui aktif berkomunikasi dengan banyak pihak untuk kepentingan Abdul Wahid.
Rumor yang berkembang juga menyebutkan sepak terjang kedua orang ini sebagai eksekutor lapangan dalam mengatur proyek-proyek di Pemprov Riau serta penempatan calon pejabat di Riau.
Dani M Nursalam dikenal sebagai mantan anggota DPRD Indragiri Hilir dan DPRD Riau yang sempat menjadi calon Bupati Indragiri Hilir.
Diketahui, para pihak yang terjaring OTT dibawa dalam dua kloter ke KPK. Salah satunya adalah Gubernur Riau Abdul Wahid.
Abdul Wahid sendiri tiba sekitar pukul 09.35 WIB di gedung KPK, Jakarta. Belum dijelaskan lebih lanjut terkait perkara tersebut.
Pihak yang ditangkap KPK masih berstatus terperiksa. KPK punya waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka.
Selain menjaring sejumlah pihak, KPK mengamankan uang dalam mata uang asing. Uang yang diamankan jika dirupiahkan nominalnya lebih dari Rp 1 miliar.
"Selain mengamankan para pihak, tim juga mengamankan barang bukti sejumlah uang dalam bentuk rupiah, US dollar, dan pound sterling," kata Budi.***