• Thu, Jul 2025

Jelang Keberangkatan, Jemaah Calon Haji Natuna Jalani Vaksinasi Polio dan Meningitis

Jelang Keberangkatan, Jemaah Calon Haji Natuna Jalani Vaksinasi Polio dan Meningitis

Penyuntikan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna pada Sabtu (19/4/2025) pagi, bertempat di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Natuna, Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Bunguran Timur.


NATUNA | SERANTAUMEDIA - Menjelang keberangkatan ke Tanah Suci, jemaah calon haji (JCH) asal Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mulai menerima vaksinasi polio dan meningitis.

Penyuntikan ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Natuna pada Sabtu (19/4/2025) pagi, bertempat di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Natuna, Jalan HR Soebrantas, Kecamatan Bunguran Timur.

Kepala Dinkes Kabupaten Natuna, Hikmat Aliansyah, menegaskan bahwa vaksinasi ini merupakan langkah penting sebelum keberangkatan jemaah ke Tanah Suci.

"Kita targetkan hari ini selesai, karena awal Mei jamaah calon haji sudah berangkat ke Tanah Suci, dan pembentukan antibodi vaksin sekitar 14 hari," jelas Hikmat.

Ia menambahkan, vaksin tersebut merupakan distribusi dari Kementerian Kesehatan yang dikirim melalui jalur udara ke Provinsi Kepulauan Riau, lalu diteruskan ke masing-masing kabupaten/kota.

"Provinsi mengirimkan kepada kami semalam menggunakan transportasi udara," ujarnya.

Vaksinasi diberikan kepada seluruh JCH yang telah melalui tahapan pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan istithaah mampu secara fisik dan medis untuk menunaikan ibadah haji.

Vaksinasi polio dan meningitis merupakan syarat wajib yang harus dipenuhi sesuai ketentuan perjalanan haji internasional.

"Pemeriksaan kesehatan sudah dilakukan jauh hari sebelumnya, dan yang menerima vaksin adalah mereka yang telah dinyatakan istithaah," terang Hikmat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Natuna, Subadi, mengungkapkan bahwa para jemaah saat ini juga sedang mengikuti bimbingan manasik haji, yang dilaksanakan secara intensif baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan.

"Manasik haji dilakukan dua kali di tingkat kabupaten dan delapan kali di tingkat kecamatan. Dalam satu hari bisa dilakukan dua kali pertemuan, dan dijadwalkan berakhir pada 25 April," kata Subadi.

Ia menambahkan, manasik menjadi sarana penting untuk memberikan pemahaman tata cara ibadah serta kesiapan teknis bagi para jemaah.

"Tujuan manasik untuk menambah wawasan JCH mengenai tata cara beribadah serta hal-hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan sebelum keberangkatan, selama di Asrama Haji Batam, saat keberangkatan, hingga kepulangan dari Tanah Suci," jelasnya.

Sebagai bagian dari prosedur keberangkatan, seluruh jemaah calon haji Natuna akan diinapkan terlebih dahulu di Asrama Haji Batam sebelum diterbangkan ke Arab Saudi.

Langkah terpadu antara Dinkes dan Kemenag Natuna ini diharapkan dapat memastikan kesehatan dan kesiapan spiritual para jemaah, sehingga mereka dapat menjalankan rukun Islam kelima dengan lancar dan khusyuk.