TANJUNGPINANG, SERANTAU MEDIA – Kyria Rezeki, UMKM pengolah kerupuk berbahan ikan laut asal Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau (Kepri), berhasil menembus pasar ekspor Singapura.
Hampir setiap pekan, produk kerupuk khas Tanjungpinang ini dikirim ke negeri jiran menyesuaikan permintaan pasar.
Pemilik CV Kyria Rezeki, Bonak Chandra, mengatakan volume ekspor meningkat signifikan menjelang akhir tahun. “Menjelang Imlek, ekspor bisa mencapai dua kontainer melalui Batam,” ujarnya, Jumat (19/12/2025).
Usaha ini dirintis sejak 1988 bermodalkan pengalaman dan peralatan sederhana. Memanfaatkan melimpahnya hasil laut lokal seperti ikan tongkol dan talang, Bonak memproduksi kerupuk yang awalnya dipasarkan di warung kelontong, sebelum merambah swalayan, pasar Batam, hingga Singapura.
Seiring pertumbuhan usaha, Bonak membangun sentra produksi CV Kyria Rezeki di Jalan Merpati, Tanjungpinang Timur. Saat ini, perusahaan mempekerjakan 22 karyawan dengan kapasitas produksi mencapai lima ton per bulan. Bahan baku yang diolah beragam, mulai dari ikan, cumi, udang, hingga gonggong, ikon kuliner Tanjungpinang.
Selain produksi, Kyria Rezeki juga mengelola pusat oleh-oleh Pondok Gong-Gong di kawasan Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF). Produk dipasarkan melalui toko, swalayan, e-commerce, dan ekspor, dengan harga berkisar Rp2.000–Rp18.000 per kemasan.
Dalam setahun, omzet CV Kyria Rezeki mencapai sekitar Rp3 miliar. Produk ini telah mengantongi sertifikat halal dan HACCP internasional, serta meraih sejumlah penghargaan.
Bonak mengapresiasi peran Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Tanjungpinang yang aktif membina UMKM, termasuk melalui bantuan peralatan produksi.
“Pembinaan pemerintah sangat membantu kami berkembang dan bersaing di pasar internasional,” ujarnya seperti dikutip dari Antara. ***