• Thu, Jul 2025

Pemkab Natuna Imbau Warga Rutin Cek Selang dan Regulator Gas Usai Ledakan di Bunguran Timur

Pemkab Natuna Imbau Warga Rutin Cek Selang dan Regulator Gas Usai Ledakan di Bunguran Timur

Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Natuna, Benny Suparta, mengungkapkan bahwa ledakan terjadi akibat kebocoran gas yang tersulut percikan api atau listrik.


NATUNA | SERANTAUMEDIA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran akibat kebocoran gas.

Imbauan ini disampaikan menyusul insiden ledakan tabung gas di dapur rumah warga di Kecamatan Bunguran Timur, Rabu (30/4) dini hari.

Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkarmat) Kabupaten Natuna, Benny Suparta, mengungkapkan bahwa ledakan terjadi akibat kebocoran gas yang tersulut percikan api atau listrik. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun kebakaran hebat dalam kejadian tersebut.

“Gunakan selang dan regulator berstandar SNI (Standar Nasional Indonesia),” tegas Benny.

Menurutnya, salah satu penyebab umum ledakan gas rumah tangga adalah penggunaan peralatan yang tidak memenuhi standar keselamatan. Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan lokasi penyimpanan tabung gas.

“Penempatan tabung gas juga harus diperhatikan. Jangan menyimpan tabung gas di dalam lemari atau ruang tertutup lainnya,” lanjutnya.

Benny juga menekankan bahwa dapur atau ruangan tempat penyimpanan tabung gas harus memiliki sirkulasi udara yang baik. Ventilasi yang memadai dapat mencegah akumulasi gas yang mudah terbakar jika terkena percikan api.

“Ventilasi udara yang baik mencegah penumpukan gas yang bisa memicu ledakan,” ujarnya.

Apabila terjadi kebocoran gas, ia menyarankan agar masyarakat tidak menyalakan lampu atau alat elektronik karena percikan dari sakelar dapat menjadi pemicu kebakaran.

“Jika tercium bau gas atau terdengar suara mendesis, segera buka ventilasi, jendela, dan pintu. Jangan menyalakan lampu atau alat elektronik,” kata Benny mengingatkan.

Sebagai langkah pencegahan, masyarakat juga diminta untuk membekali diri dengan alat pemadam api ringan (APAR) dan memahami penanganan awal jika terjadi kebakaran.

“Api bisa dipadamkan dengan kain basah. Tapi kalau api tak kunjung padam, segera hubungi petugas damkar,” pungkasnya.