BATAM | SERANTAUMEDIA - Realisasi penerimaan pajak daerah di Kota Batam hingga 12 Desember 2024 telah mencapai angka Rp1,3 triliun, atau 94 persen dari target tahunan sebesar Rp1,42 triliun. Capaian ini mencerminkan kinerja luar biasa Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Batam dalam mengoptimalkan potensi pajak daerah.
Kepala Bapenda Kota Batam, Raja Azmansyah, mengungkapkan bahwa dua sumber utama, yakni pajak hotel dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), berhasil melampaui target yang ditetapkan.
“Alhamdulillah, ini pecah rekor. Penerimaan pajak hotel dan BPHTB Kota Batam tembus 100 persen. Kedua sumber pajak ini surplus, melebihi target yang ditentukan sepanjang 2024 ini,” ujar Azmansyah di Batam.
Pajak hotel mencatat realisasi Rp159 miliar dari target Rp145 miliar, sementara BPHTB mencapai Rp454 miliar dari target Rp414 miliar. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan okupansi hotel akibat lonjakan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara ke Batam.
“Sepanjang tahun ini, okupansi di sektor perhotelan meningkat signifikan. Hal ini memberikan dampak langsung pada penerimaan pajak hotel,” jelas Azmansyah.
Sementara itu, pajak BPHTB terus menjadi primadona penerimaan daerah berkat tingginya transaksi properti. “Transaksi properti terus bertumbuh, sehingga penerimaan melebihi target yang ditetapkan. Tentu ini kabar baik bagi pertumbuhan ekonomi di Batam,” tambahnya.
Selain hotel dan BPHTB, beberapa sektor pajak lainnya juga mencatatkan kinerja impresif. Pajak reklame hampir mencapai target, dengan realisasi Rp20 miliar dari target Rp21 miliar.
Sektor Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT), seperti olahraga dan kebugaran, mencapai Rp22 miliar, sedangkan pajak hiburan seperti diskotek, karaoke, dan spa terealisasi Rp22 miliar dari target Rp17 miliar.
“Beberapa sektor penerimaan baru memberikan dampak yang cukup baik terhadap penerimaan daerah. Hal ini terjadi seiring bertumbuhnya gaya hidup masyarakat Kota Batam,” ungkap Azmansyah.
Dengan capaian yang ada, Bapenda Kota Batam optimistis dapat mencapai target Rp1,42 triliun sebelum akhir tahun. Pertumbuhan ini diharapkan menjadi pijakan kuat untuk memproyeksikan penerimaan pajak tahun depan.
“Kami terus mengupayakan inovasi dalam pengelolaan pajak dan optimalisasi sumber-sumber penerimaan untuk mendukung pembangunan daerah,” tutup Azmansyah.
Capaian ini menjadi indikator positif bagi perekonomian Batam, yang terus berkembang sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau.