• Thu, Jul 2025

Ramadhan Berkah di Natuna: Pasar Murah Sediakan Bahan Pokok Subsidi untuk Warga

Ramadhan Berkah di Natuna: Pasar Murah Sediakan Bahan Pokok Subsidi untuk Warga

Pasar murah ini digelar di Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur, pada Minggu (16/3/2025) dengan berbagai komoditas penting yang disubsidi oleh pemerintah setempat.


NATUNA | SERANTAUMEDIA - Pemkab Natuna kembali menggelar pasar murah sebagai upaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan bahan pokok selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1446 H.

Pasar murah ini digelar di Pantai Piwang, Kecamatan Bunguran Timur, pada Minggu (16/3/2025) dengan berbagai komoditas penting yang disubsidi oleh pemerintah setempat.

Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik, menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk meringankan beban ekonomi warga.

“Bahan pokok yang kami jual berada di bawah harga pasar. Jika memungkinkan, kami akan mengadakannya lagi,” ujar Jarmin.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Kabupaten Natuna, Marwan Sjah Putra, menjelaskan bahwa pasar murah ini digelar bukan karena kenaikan harga atau kelangkaan stok, melainkan untuk meningkatkan daya beli masyarakat yang sempat menurun akibat efisiensi anggaran.

“Kami menyediakan 600 liter minyak goreng, dan setengah jam habis. Kami tambahkan 100 liter lagi. Untuk telur, sebanyak 700 papan (satu papan 30 butir), tepung terigu 400 kilogram, dan gula pasir 600 kilogram,” jelas Marwan.

Adapun daftar harga komoditas yang disubsidi meliputi:

- Minyak goreng merek Minyakita: Rp12.000 per liter
- Tepung terigu merek Tiga Biru: Rp8.000 per kilogram
- Gula pasir curah: Rp12.000 per kilogram
- Telur ayam: Rp49.000 per papan
- Beras medium merek SPHP: Rp58.000 per zak (5 kilogram).

“Semua komoditas yang kami jual mendapat subsidi sehingga harganya lebih murah dibanding harga pasar, dengan selisih Rp3.000 hingga Rp4.000,” tambah Marwan.

Selain bahan pokok bersubsidi, pasar murah ini juga menyediakan komoditas lain seperti bawang merah Jawa, bawang putih, kentang, wortel, tomat, cabai merah, dan cabai rawit hijau.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna, Wan Sazali, menjelaskan bahwa komoditas ini tidak disubsidi, namun harganya tetap lebih murah berkat kerja sama dengan petani dan pedagang lokal.

“Barang yang kami jual tidak disubsidi, namun kami bekerja sama dengan petani dan pedagang. Kami membelinya dengan harga grosir, sehingga selisih harga komoditas yang kami tawarkan sekitar Rp3.000 hingga Rp4.000 lebih murah dari harga pasar,” ujar Wan Sazali.