• Sat, Jun 2025

Sebanyak 34 Mantan Anggota AD Ikrarkan Setia Kepada NKRI

Sebanyak 34 Mantan Anggota AD Ikrarkan Setia Kepada NKRI


PEKANBARU, SERANTAU MEDIA - Pada Jumat, 34 mantan anggota Kelompok Anshor Daulah yang terpengaruh paham radikal mengucapkan sumpah setia kepada NKRI di Balai Serndit Kompleks Kantor Gubernur Riau, Pekanbaru.

Usai mengucapkan ikrar, para mantan anggota yang sebelumnya terkait ISIS itu menunjukkan kesetiaannya dengan mencium bendera Merah Putih yang menjadi simbol kepulangan mereka ke Indonesia.

“Ini bagian dari proses kita untuk menjadi orang Indonesia seutuhnya. Kita sadari bahwa Pancasila adalah dasar kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata M (31), salah seorang peserta ikrar dari Kabupaten Kampar.

M menceritakan bahwa ia pertama kali menjumpai pandangan radikal pada tahun 2014 melalui media sosial, di tengah maraknya perhatian dunia terhadap konflik di Suriah.

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh kelompok yang mengaku paling benar dan menyebarkan ujaran kebencian.

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menjelaskan, upaya pembinaan terhadap oknum tersebut sudah berlangsung lama. Upaya tersebut melibatkan kerja sama antara Densus 88 Antiteror dengan pemerintah daerah.

"Kami terus memantau mereka. Kami membentuk tim khusus dengan Densus 88 untuk membantu mereka kembali ke masyarakat dan diterima lagi," kata Herry.

Ia menambahkan bahwa ikrar tersebut merupakan tanda komitmen bersama untuk menolak kekerasan dan berkontribusi positif terhadap kehidupan sosial.

Kombes Pol Sunadi, Kepala Tim Regional Densus 88 di Riau, mengatakan pendekatan yang dilakukan meliputi verifikasi, asesmen, dan pendampingan ketat, terutama di rumah mereka.

"Kami tidak hanya memperhatikan individu, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar mereka untuk mencegah reintegrasi ke dalam kelompok radikal. Kami bekerja sama dengan para pemimpin masyarakat dan pejabat setempat," jelasnya.

Diketahui bahwa Kelompok Anshor Daulah di Riau pernah melakukan penyerangan sebelumnya. Namun melalui pendekatan yang humanis dan bertahap, mereka kini menyatakan kesediaannya kembali ke jalan damai bersama NKRI.***