• Wed, Mar 2025

Tingkat Pengangguran di Batam Turun Signifikan, UMK Terus Meningkat

Tingkat Pengangguran di Batam Turun Signifikan, UMK Terus Meningkat

Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, dalam wawancara dengan awak media pada Sabtu (2/3), mengungkapkan bahwa penurunan TPT ini mencerminkan pertumbuhan yang sehat di sektor tenaga kerja.


BATAM | SERANTAUMEDIA - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), mencatatkan penurunan signifikan dalam Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kota industri ini dalam tiga tahun terakhir.

Berdasarkan data terbaru, TPT di Batam untuk tahun 2024 tercatat sebesar 7,68 persen, menurun dibandingkan dengan 9,56 persen pada tahun 2022 dan 8,14 persen pada 2023.

Kepala BPS Kota Batam, Eko Aprianto, dalam wawancara dengan awak media pada Sabtu (2/3), mengungkapkan bahwa penurunan TPT ini mencerminkan pertumbuhan yang sehat di sektor tenaga kerja.

"Jika melihat data angkatan kerja di tahun 2024 yang mencapai 656.923 orang, sebanyak 606.492 orang telah bekerja, sehingga tingkat pekerja mencapai 93,32 persen," jelas Eko.

Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun 2023 yang tercatat sebesar 91,86 persen.

Kenaikan ini tidak hanya mencerminkan lebih banyaknya lapangan pekerjaan yang tersedia, tetapi juga adanya stabilitas ekonomi yang mendorong lebih banyak orang bergabung dalam angkatan kerja.

Menurut Eko, pekerjaan utama yang ada di Batam sangat bervariasi, mencakup beragam sektor.

"Pekerjaan utama yang kami survei ada beberapa, yakni berusaha sendiri, buruh tidak tetap, buruh tetap, pegawai, pekerja bebas, dan juga pekerja keluarga," ujarnya.

Meskipun ada tren positif dalam penurunan pengangguran, BPS juga mencatatkan jumlah pencari kerja yang cukup signifikan di tahun 2024, yaitu sebanyak 24.690 orang.

Kecamatan Sagulung tercatat sebagai wilayah dengan jumlah pencari kerja terbanyak, yaitu 6.432 orang, sementara Kecamatan Bulang berada di posisi terendah dengan hanya 121 orang.

Dari sisi pendapatan, data BPS menunjukkan perbedaan yang cukup besar antara pekerja formal dan nonformal di Batam.

Rata-rata gaji pekerja formal di Batam pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp5.592.952,55 per bulan, sementara pekerja nonformal memperoleh rata-rata gaji sebesar Rp3.320.073,30 per bulan.

Sektor pengolahan menjadi yang tertinggi dalam hal upah, dengan pekerja di sektor ini memperoleh rata-rata gaji sebesar Rp6.101.470,74 per bulan.

Tidak hanya itu, Upah Minimum Kota (UMK) Batam juga mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2024, UMK Batam tercatat sebesar Rp4.685.050, naik dibandingkan dengan tahun 2023 yang sebesar Rp4.500.359.

"Pada tahun 2025, UMK Batam diproyeksikan akan naik 6,5 persen menjadi Rp4.989.600," ungkap Eko.

Dengan tren penurunan pengangguran dan kenaikan UMK ini, Batam menunjukkan perkembangan yang positif dalam hal kesejahteraan pekerja dan stabilitas pasar tenaga kerja.

Ke depan, dengan adanya peningkatan angkatan kerja dan upah yang terus naik, Batam berpotensi menjadi salah satu kota dengan daya tarik ekonomi yang semakin kuat di Indonesia.