• Sun, Jun 2025

Bursa Efek Indonesia Targetkan 66 IPO dan 2 Juta Investor di 2025

Bursa Efek Indonesia Targetkan 66 IPO dan 2 Juta Investor di 2025

Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 perusahaan akan go public dan menambah dua juta investor baru di pasar modal pada tahun 2025, sebagai bagian dari rencananya untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat posisi Indonesia di kawasan.


SERANTAUMEDIA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan 66 perusahaan akan go public dan menambah dua juta investor baru di pasar modal pada tahun 2025.

Hal ini merupakan sebagai bagian dari rencana BEI untuk meningkatkan inklusi keuangan dan memperkuat posisi Indonesia di kawasan.

"Meningkatnya jumlah perusahaan tercatat dan investor dinilai menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi nasional," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman saat konferensi pers penutupan perdagangan akhir tahun di Jakarta, Senin, 30 Desember.

Pasar modal Indonesia mengakhiri tahun 2024 dengan catatan positif, dengan perolehan Rp 251,04 triliun ($15,53 miliar) dari 187 penawaran umum hingga 27 Desember, menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ini termasuk 34 IPO dan penerbitan obligasi.

Partisipasi investor juga menunjukkan tren peningkatan yang kuat. Data OJK mengungkapkan peningkatan 21,77 persen dalam identifikasi investor tunggal (SID), mencapai 14,8 juta per 24 Desember, naik dari 12,1 juta pada tahun 2023.

"Pertumbuhan ini mencerminkan berbagai upaya inklusi keuangan," kata IB Aditya Jayantara, Deputi Komisioner OJK Bidang Pengelolaan Investasi dan Pengawasan Pasar Modal. 

"Keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi antar pemangku kepentingan, termasuk regulator, pelaku pasar, dan inisiatif edukasi publik."

Hingga 20 Desember 2024, ada 22 perusahaan yang siap melantai di BEI. Sebagian besar merupakan perusahaan berskala besar dengan aset di atas Rp 250 miliar, yang mewakili sektor-sektor seperti barang konsumsi nonsiklis, energi, dan kesehatan.

Rincian perusahaan siap IPO berdasarkan klasifikasi aset meliputi satu perusahaan skala kecil dengan aset di bawah Rp50 miliar, dua perusahaan skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, dan 19 perusahaan skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar.

Berdasarkan sektornya, jajaran IPO meliputi:

Bahan dasar: 3 perusahaan
Barang kebutuhan pokok konsumen: 1 perusahaan
Barang konsumsi pilihan: 5 perusahaan
Energi: 3 perusahaan
Keuangan: 2 perusahaan
Kesehatan: 3 perusahaan
Industri: 3 perusahaan
Properti: 2 perusahaan. *** (dmh)