• Mon, Dec 2024

Pemancing Hilang di Perairan Cukas Ditemukan Meninggal Dunia

Pemancing Hilang di Perairan Cukas Ditemukan Meninggal Dunia

Lokasi penemuan berada di koordinat 0 27.936 S 104 14.189 E, atau sekitar 1,7 mil laut dari titik lokasi ia terjatuh.


TANJUNGPINANG | SERANTAUMEDIA - Darwis, seorang pemancing yang sempat dilaporkan hilang di perairan Cukas, Dabo, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Minggu (22/12) sekitar pukul 15.15 WIB.

Lokasi penemuan berada di koordinat 0 27.936 S 104 14.189 E, atau sekitar 1,7 mil laut dari titik lokasi ia terjatuh.

Kepala Kantor SAR Tanjungpinang, Fazzli, menyampaikan bahwa jenazah korban telah dievakuasi ke rumah duka di Desa Cukas.

"Korban sudah dievakuasi ke rumah duka di Desa Cukas," ujar Fazzli pada Minggu malam.

Tim SAR gabungan, yang terdiri dari Unit Siaga SAR Lingga, Polair Dabo, Polair Polda Kepri, Polsek Dabo, Lanal Dabo, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas, Binpotmar, dan perangkat Desa Cukas, telah berupaya maksimal sejak menerima laporan pada Jumat (20/12). Laporan tersebut berasal dari BPBD Lingga, yang menginformasikan hilangnya Darwis sekitar pukul 11.30 WIB.

Menurut keterangan keluarga, korban yang mengenakan baju hitam kala itu berencana memancing menggunakan metode tombak di perairan Cukas.

Namun, di lokasi kejadian hanya ditemukan perahu panjangnya, sementara kondisi air laut sedang pasang tinggi.

"Korban diketahui sering mengalami pingsan jika terlalu lelah, berdasarkan keterangan pihak keluarga," jelas Fazzli.

Operasi pencarian dilakukan hingga hari ketiga dengan menggunakan berbagai metode pencarian di laut, yang akhirnya membuahkan hasil pada Minggu sore.

Setelah menemukan korban, seluruh tim SAR gabungan menggelar debriefing atau evaluasi pascaoperasi.

"Dengan telah ditemukannya korban, maka operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur SAR kembali ke satuan masing-masing," tambah Fazzli.

Kabar meninggalnya Darwis meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Cukas. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di laut, terutama bagi nelayan dan pemancing yang kerap menghadapi risiko besar di perairan.

Upaya keras tim SAR gabungan pun mendapatkan apresiasi dari masyarakat setempat. "Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu mencari korban hingga akhirnya ditemukan," ujar salah satu kerabat korban.

Kantor SAR Tanjungpinang mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan keselamatan saat berada di laut, terutama dalam kondisi cuaca dan pasang laut yang tidak menentu.

“Keselamatan harus menjadi prioritas, jangan lupa membawa peralatan keselamatan standar seperti pelampung,” tutup Fazzli.